Ramadan adalah bulan yang paling suci dalam budaya Islam di seluruh dunia. Bagi umat Muslim, ini adalah waktu untuk berdoa, tumbuh secara spiritual, dan menjadi lebih dekat dengan Allah dan orang-orang yang mereka cintai; ini juga bulan di mana umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Eid al Fitr (Hari Raya Idul Fitri) adalah hari libur yang menandai berakhirnya bulan Ramadan dan berlangsung selama satu hingga tiga hari tergantung negara. Idul Fitri biasanya dirayakan bersama keluarga dan teman-teman dalam komunitas dengan doa (salat), pesta, persiapan, dan menikmati makanan khusus.

Ada lebih dari 2 miliar umat Muslim di seluruh dunia, dan ritual harian mereka berubah selama Ramadan.Menariknya, periode puasa ini meningkatkan keinginan orang untuk membeli makanan.Menurut survei HLB, Ramadan adalah tentang makanan, konsumsi makanan melebihi pola konsumsi biasa, dan tagihan makanan meningkat 50-100% selama periode ini.Ini mencakup sekitar 15% dari pengeluaran tahunan mereka untuk makanan hanya dalam satu bulan.Menurut Meta Blueprint, perencanaan yang canggih dapat berkontribusi pada Ramadan yang sukses, dan sekitar 51% orang mulai mempersiapkan pembelian mereka setidaknya 2-3 minggu sebelum liburan.Banyak bisnis makanan mulai menyiapkan persediaan berbulan-bulan sebelum Ramadan dimulai untuk memenuhi kebutuhan pembeli awal dan menyediakan produk sepanjang musim puncak.

Selama Ramadan, makanan harus bersertifikat Halal; makanan Haram tidak diizinkan untuk dikonsumsi oleh umat Muslim. Ini termasuk daging babi dan alkohol yang harus dihindari dengan tegas. Namun, menurut pandangan Hanafi dari Turki, Suriah, dan negara-negara lainnya, juga tidak termasuk udang, kepiting, dan makanan laut lainnya; oleh karena itu, penting bagi produsen makanan untuk menyadari batasan regional dan budaya yang berbeda ini.

Selama Ramadan, dua istilah umum sepanjang bulan: “suhoor,” yang mengacu pada makanan sebelum fajar yang dikonsumsi oleh umat Muslim sebelum memulai puasa hari itu.Penting untuk memiliki Suhoor yang seimbang dan bergizi dengan asupan cairan yang cukup untuk mendapatkan energi yang cukup sepanjang hari dan mencegah ketidaknyamanan.Kurma adalah buah yang ideal, dan sup juga sangat menghibur.Banyak orang juga menikmati makanan tradisional seperti Bolani (roti isi Afghanistan), Manakeesh (roti Lebanon), Kibbeh (bakso daging campuran gandum bulgur), keju, telur, daging putih, dan karbohidrat kompleks lainnya.

Yang kedua adalah “Iftar,” yang berarti “sarapan;” ini adalah makanan yang disajikan pada akhir hari selama bulan Ramadan (Juga dikenal sebagai Buka Puasa di Indonesia).Biasanya umat Muslim berbuka puasa dengan kurma, air, atau minuman yogurt;kemudian, mereka akan menikmati hidangan lengkap, yang mungkin mencakup berbagai masakan khas seperti Sambousek (gulungan Lebanon), Ketupat (Kue Beras Indonesia dimasak dalam wadah daun anyaman), Dahi Vada (Gorengan direndam dalam saus yogurt), Manti (Pangsit Turki), dan Spring Rolls.

Makanan manis seperti Maamoul (Kue Kering berisi), Baklava (Pastry Berlapis yang diisi dengan kacang cincang dan diberi pemanis madu), Qatayef (kue manis Arab yang diisi dengan krim atau kacang dan disajikan selama Ramadan), dan Nastar (Kue Nanas khas Indonesia) adalah cara yang bagus untuk memanjakan diri selama bulan Puasa.

Menurut HLB, kurma, kacang-kacangan, dan produk susu adalah makanan yang paling banyak dikonsumsi selama Ramadan. Bulan ini, konsumsi roti, ayam, dan buah kering meningkat sebesar 63%, 66,5%, dan 25%, masing-masing dibandingkan dengan periode lain dalam tahun ini. Kurma adalah salah satu makanan penting selama Ramadan, dan lebih dari 100 miliar buah kurma dikonsumsi selama waktu ini; banyak jenis Date Bars dan Date Cookies juga populer selama waktu ini.

Peningkatan diet berbasis tanaman di seluruh dunia juga mempengaruhi tren makanan selama Ramadan.Falafel dan Pakora (Gorengan Sayuran India) adalah hidangan vegan tradisional yang populer.Banyak resep makanan lain menggunakan minyak nabati, minyak yang dikurangi, dan gula yang lebih sedikit atau mengganti tepung terigu dengan tepung gandum atau biji-bijian untuk menciptakan produk yang dapat memperpanjang kenyang.Alternatif daging berbasis tanaman membantu membuat meja makan lebih menarik dan inklusif bagi vegan dan vegetarian.ANKO memiliki klien di India yang menerima pesanan besar untuk Samosa vegetarian selama Ramadan, terutama untuk acara keluarga.Klien ini menggunakan Mesin Lembar Pastry Samosa Otomatis SRP milik ANKO untuk memproduksi Samosa dan menyediakan makanan lezat kepada banyak keluarga selama perayaan.

ANKO memiliki pengalaman dalam menyesuaikan produk dan desain resep untuk klien kami;tim profesional kami dapat mewujudkan ide kreatif Anda dan menghasilkan produk makanan lezat dengan mesin kami.Mesin Pengisi dan Pembentuk Serbaguna Seri HLT-700 milik ANKO dapat menghasilkan Samosa dan Sambousek dalam berbagai ukuran dan pola.Mesin Pembentuk dan Pelapisan Otomatis Seri ANKO SD-97 dapat memproduksi Kibbeh, Falafel, dan Kue Kurma.Dengan tambahan STA-360 Mesin Stamping dan Penyelarasan Otomatis, itu dapat menghasilkan Mammouls yang menyenangkan.ANKO dapat menyediakan alat terbaik untuk membuat produk makanan khusus lezat bagi semua orang selama bulan Ramadan.

Studi Kasus ANKO klik di sini>